Zat aditif makanan adalah semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses pengolahan, penyimpanan, atau pegepakan makanan. Dilihat dari asal-usulnya, zat aditif makanan dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu :
1. Zat Aditif Alami
Zat aditif alami merupakan bahan tambahan yang terdapat dalam tumbuhan atau hewan yang dikonsumsi manusia. Contohnya : kunyit, lengkuas, daun pandan.
Gambar 1. Contoh Zat Aditif Alami
Zat aditif buatan merupakan bahan tambahan hasil olahan manusia. Zat aditif buatan digunakan karena bahan alami sudah mulai berkurang dan sukar untuk dikembangkan. Contohnya : vetsin, sakarin, tartrazine.
Gambar 2. Contoh Zat Aditif Buatan
Menurut Johnson, 2004 Keuntungan penggunaan zat aditif makanan antara lain :
Membuat makanan menjadi tahan lama
Makanan menjadi busuk karena aktivitas mikroba, seperti bakteri dan jamur yang tumbuh pada makanan tersebut. Dengan adanya zat aditif, pertubuhan bakteri dihambat, sehingga makanan menjadi tahan lama.
Mempertahankan nilai-nilai gizi tertentu dalam bahan makanan
Hal ini berkaitan dengan reaksi kimia yang mungkin terjadi dalam bahan makanan dan menyebabkan nilai gizinya berkurang. Zat-zat kimia dalam makanan saling bereaksi satu sama lain atau dapat juga bereaksi dengan oksigen di udara. Sebagai contoh, lemak dalam makanan bereaksi dengan oksigen diudara sehingga lemak itu teroksidasi, kemudian menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak
Penampilan yang baik
Penampilan fisik makanan yang menarik akan menggugah selera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar